Kedua pemateri di Rapat Koordinasi Ormas Islam Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung Tahun 2018 |
Assalamualaikum,
Senang sekali aku dapat mewakili dari Tapis Blogger bersama Hermawan menghadiri Rapat Koordinasi Ormas Islam Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung Tahun 2018. Sempat pagi itu aku salah tempat. Harusnya ke Hotel Kurnia Dua. Aku berhenti di Hotel Kurnia Satu. Nah, mau tanya ke sinyal kok lelet banget, akhirnya aku cek di google map haha... ternyata diajak muter Sobat! Padahal, itu cuma mundur paling enggak 5 bangunan saja :( Ulala... begini deh nasib emak buta peta huhu...
Dua hari Rapat Koordinasi Ormas Islam Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung Tahun 2018 |
Sampai di Hotel Kurnia Dua, aku sudah telat, acara sarapan pagi sudah dimulai dan pembicara sudah di dalam. Jadilah masuk dengan pelan-pelan. Kursi yang disediakan penuh hingga ke belakang. Aku memilih duduk di belakang bersama seorang ibu yang mengaku sebagai panitia.
"Kamu dari mana?" tanya si Ibu berbaju putih.
"Saya dari media Bu, dari Tapis Blogger," aku jawab gitu.
Untunglah si ibu paham ya, kalau dijawab sebagai blogger bakal panjang menjelaskannya hihi... acara berlangsung dan aku mengambil momen pas buat liputan. Nah, penasarankan apa saja hasil Rapat Koordinasi Ormas Islam Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung Tahun 2018?
Rapat Koordinasi Ormas Islam Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung Tahun 2018
Acara ini berlangsung sejak 21-22 April 2018 di Hotel Kurnia Dua. Aku sendiri baru datang di acara penutupan atau hari keduanya. Ada sekitar 30 perwakilan ormas Islam di Lampung yang hadir. Mereka terlihat sangat bersemangat mendengarkan materi yang disampaikan, walau tidak sedikit kulihat sudah berumur. Tapi, masya Allah semangatnya patut ditiru.
Peserta aktif bertanya dan berdiskusi |
"Ibu, kenalan, saya Naqi," saya ajak berkenalan.
Si ibu bercerita kalau dia mengelola majelis taklim yang rutin setiap minggu pengajian di rumahnya. Dulu yayasannya dikelola oleh Bu Tuti Alawiyah almrh, kini dikelola anaknya, begitu cerita si Ibu.
Semangat yang luar biasa mengelola majelis taklim |
Tak kalah dengan Bapak-bapak yang hadir, mereka tidak hanya datang dari Kota Bandar Lampung, tapi ada yang dari kabupaten. Menginap dan berdiskusi di acara ini.
Materi dihari kedua ini disampaikan oleh Ketua V Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Lampung H. Suryani M Nur dan Kepala Bidang (Kabid) Penerangan Agama Islam Wasril Purnawan didapuk sebagai pembicara dalam kegiatan tersebut.
Ketua V Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Lampung H. Suryani M Nur |
Pak Suryani menerangkan beberapa aliran sesat dalam perspektif Islam. Materi ini cukup sensitif ya jadi enggak kubahas di blog :) Namun, Pak Suryani mengingatkan peserta bahwa terdapat banyak paham atau aliran yang menafsirkan Alquran semaunya untuk menimbulkan perpecahan. Ia mengingatkan agar tidak tidak terjerumus aliran atau paham menyesatkan tersebut. Maka, diperlukan upaya pencegahannya.
"Perbanyak silaturahmi dengan ustadz, jangan mudah terpengaruh dengann ajaran Islam yang baru tapi sesat, untuk itu perlu memperdalam ilmu agama Islam," tutur Pak Suryani.
Kepala Bidang (Kabid) Penerangan Agama Islam Wasril Purnawan. |
Materi kedua disampaikan oleh Kepala Bidang (Kabid) Penerangan Agama Islam Wasril Purnawan. Pak Wasril menerangkan kalau di Indonesia potensi zakat cukup besar. Memang berkembang info mengenai pemerintah akan menggodok aturan pemotongan 2,5% gaji PNS Muslim yang diperuntukkan sebagai zakat penghasilan. Ini diperlukan strategi dalam peningkatan pemahaman zakat itu sendiri dengan cara :
1. Sosialisasi dan edukasi kepada masyakarat.
2. Penguatan fungsi lembaga pengelola zakat.
3. Pendistribusian zakat sesuai ketentuan syari'ah dan prinsip keuangan modern (transparan dan dapat dipercaya).
4. Meningkatkan kerjasama dan kordinasi.
5. Optimalisasi pengelolaan zakat melalui informasi teknologi.
Contoh, selama ini pendistribusian zakat masih per lembaga, bahkan dibagikan di beberapa titik dekat si pemberi zakat, misalnya. Padahal di luar Bandar Lampung masih banyak yang membutuhkan zakat ini. Artinya pendistribusian diperlukan pemerataan.
1. Sosialisasi dan edukasi kepada masyakarat.
2. Penguatan fungsi lembaga pengelola zakat.
3. Pendistribusian zakat sesuai ketentuan syari'ah dan prinsip keuangan modern (transparan dan dapat dipercaya).
4. Meningkatkan kerjasama dan kordinasi.
5. Optimalisasi pengelolaan zakat melalui informasi teknologi.
Contoh, selama ini pendistribusian zakat masih per lembaga, bahkan dibagikan di beberapa titik dekat si pemberi zakat, misalnya. Padahal di luar Bandar Lampung masih banyak yang membutuhkan zakat ini. Artinya pendistribusian diperlukan pemerataan.
Namun, pengelolaan zakat tidaklah mudah, diperlukan tim khusus dan mau membagi waktunya itu itu. Pak Wasril mengatakan sebaiknya pengurus pengelolaan zakat adalah orang yang sudah selesai dengan urusan diri sendiri. Soalnya, dana zakat itu bakal banyak, jangan sampai tergoda!
Perlu diakui saat ini pertuumbuhan Zakat, Infak dan Sodaqoh (ZIS) di Indonesia semakin meningkat. Kesadaran ini memerlukan terus penguatan dan sosialisasi dari media sosial. Untuk itu kerjasama media sosial menebarkan info sangat diperlukan.
Senang ya makin banyak orang gemar Zakat, Infak dan Sodaqoh (ZIS) di Indonesia. Peningkatan potensi ini disebabkan oleh :
1. Meningkatnya semangat membayar ZIS ketika terjadi bencana besar.
2. Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk membayar ZIS melalu amil zakat resmi yang dibentuk dan/atau diakui pemerintah.
3. Membaiknya sistem pelaporan ZIS secara nasional.
4. Meningkatnya kemampuan masyarakat untuk berzakat seiring dengan membaiknya kesejahteraan dan cepatnya pertumbuhan kelas menengah (tercepat di ASEAN).
Peserta bapak-bapak penuh semangat :) |
Semoga infomasi dari Rapat Koordinasi Ormas Islam Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung Tahun 2018 di atas bermanfaat.
Foto bersama peserta perempuan Rapat Koordinasi Ormas Islam Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung Tahun 2018. |
nambah ilmu dan banyak belajar dari sesepuh yaa mba kalau ikut acara begini.
BalasHapusEnak ya mba sekarang PNS lgsg dipotong kantor, jadi ga ketanggungan lagi buat bayar. Aman karena tepat waktu ga nunda2 lagi
BalasHapusMudah2an dng adanya acara ini makin solid y ormas islam gk gmpang trpecHmah belah krn hoax
BalasHapusdibilang dari media langsung paham ya. Betul juga klo dijawab blogger, belum tentu mereka tau hehe. Baru2 ini aku ke kelurahan, ditanya pekerjaannya apa aku jawab blogger, petugasnya malah bingung dan aku juga bingung ngejelasinnya gimana. Itu loh yg nulis di blog. Blog itu apa? Nah kan jadi panjang hahaha.
BalasHapusBanyak juga yang hadir ya mba.. menyambut Ramadhan
BalasHapushampir sepuh semua ya mbak, tapi masih bersemangat untuk senantiasa berdakwah dan menjaga baik NKRI
BalasHapusSemoga dengan adanya kegiatan ini zemakit bagus sinergitas untuk saling mendukung ya mba
BalasHapuswah kegiatan yang bermanfaat
BalasHapusSemoga makin banyak orang yang gemar ber-ZIS.
BalasHapusSemua.oga tetap semangat ya Mak , ngaji juga dan bermanfaat
BalasHapusSemoga ke depan makin banyak ibu2 yang bisa ikutan ngaji dan mengaji
BalasHapusWah.. keren keren ini mbak, lanjutkan ya
BalasHapus